Monday, October 11, 2010

Jeritan hati sang penanti,,,!!!!!!!

by Rima Rochmiaty on Monday, 07 June 2010 at 11:17
 
Pagi ini seperti biasanya, udara yang sejuk setia menyapa dalam damai, dalam replika catatan hidup semua harapan tergambar. Ya aku disini masih menanti...

Aku tau, menanti adalah hal yang paling membosankan dalam jalur hidup ini , tapi apalah dayaku, aku hanya sang penanti yang menunggu waktu bicara setelah lama ia membungkam.dan penantianku hanya mengharapkan suasana nyaman,tenang dan damai.

Aku akui pengilustrasian pagi ini begitu tenang menawarkan kecerahan di siang nanti, tapi tidak dengan raut wajahmu sayang,,,, !! ada seutas kegelisahan, muram, penat seakan beban di kepalamu menyeret pilu .

Aku bingung karena kau tidak perah mengeluh, aku tidak tahu karna kau tidak pernah bercerita, dan aku tidak berani untuk menanyakan kenapa, karena kau selalu menjawab aku baik baik saja. Ya,,!!, kata2 itulah yang selalu mengakhiri tanda tanyaku dan mengobati prasangkaku.

Aku hanya sang penanti, yang menunggu kepastian atara ya dan tidak, antara indah dan bencana.
Aku hanyalah seorang wanita yang tidak mengerti duniamu saat ini. yang aku tau adalah kau semangat, rela dicaci, di kritik dan di sikut . Tapi apalah daya, aku hanyalah sang penanti yang selalu berusaha tegar di belakangmu, menghapus goresan luka bathin mu dan menopang ketika kau rapuh.

tapi , saat ini aku benar2 menjeritt sayang,,,!! karena aku melihat kau menangis, kau rapuh, kau putus asa.yang aku takutkan bukan karena kau menitikan air mata tetapi aku takut kau terjatuh, tersungkur, dan mengutuk dirimu sendiri.

Kau harus kuat sayang,,,!! Hidup ini tidak selamanya berhasil dengan mengandalkan usahamu, ingatlah ada yang maha bijaksana yang akan memberi nilai untuk usahamu asalkan niat kita tulus ikhlas.

Aku tidak bisa menolongmu lebih, aku hanya bisa berdoa, dan memperhatikanmu karena kau tidak pernah mengeluarkah suaramu untuk kegundahanmu ..!! aku tidak tahu, aku hanya menebak2 saja kalau kau saat ini sedang gelisah, kau rapuh!!

Aku bukan seperti Siti Khadijah yang rela mengorbankan Hartanya untuk perjuangan Rosul
Aku bukan Ibu Ainun habibie yang setia dalam suka dukanya bersama suami.
Tetapi aku adalah sang penanti yang berusaha tegar dalam kemisteriusanmu, gundahmu, tangismu dan Rapuh mu…

Perpusnas,07-06-2010

No comments:

Post a Comment